Women In Heaven…
“Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim).
Hari ini saya bertemu dengan seorang perempuan cantik, yang berpakaian dengan bahan yang kurang cukup, lengan tak tertutupi, dengkul terbuka. Hari ini saya bertemu dengan seorang perempuan yang memeluk kekasihnya bergoncengan motor, menempelkan tubuh bagian depannya pada punggung lelaki yang bukan muhrimnya mengalirkan kehangatan. Hari ini saya bertemu dengan perempuan yang duduk dipojok kegelapan bioskop ditemani seorang lelaki menonton film dengan tangan saling mengalirkan cinta. Hari ini saya bertemu dengan perempuan yang baru keluar dari diskotek, ada juga yang baru keluar dari rumah sakit bersalin mengempeskan perutnya yang sejam lalu masih berisi cabang bayi kini hilang…
Hari ini, iya hari ini begitu banyak perempuan yang tak lagi mampu menjadi perempuan, tak lagi merindukan surga
Iya rasanya saya ingin sekali membisikan ditelinga setiap perempuan agar kita mengetahui bahwa kita sangat berharga, terlalu berharga bahkan, semestinya kita tahu bahwa kita bukan emas campuran murahan yang terpajang di etalase depan toko yang dengan seenaknya sang pembeli dapat meraba, memegang tubuh kita dan memakai hanya untuk mencoba, lalu sang pembeli pergi, tak jadi membeli dan mengembalikan di tempat yang sama, bukan !! kita bukan itu wahai perempuan.
Kita adalah intan berlian yang terpajang dalam kotak kaca indah berkunci dan terbungkus rapi, orang yang menginginkan kita tidak berhak meraba, memegang tubuh kita bahkan mencoba memakainya, TIDAK mereka yang melakukan itu terlalu kotor untuk kita, mereka harus terlebih dahulu membayar mahar dengan harga yang sangat pantas, setelah itu mereka akan dapat memiliki kita sepenuhnya.. kita yang utuh.
Kita sungguh indah bagai bunga mawar yang ketika orang ingin mengambilnya, terlebih dahulu mereka harus merasakan duri pertahanan diri yang kita miliki, bagai bunga edelweis yang ketika ada yang menginginkan, terlebih dahulu harus mendaki gunung ke arah puncak ketinggian, menantang keberanian dan cuaca yang tak bersahabat, kita bukan bunga bangkai, yang terlihat begitu indah dari kejauhan dengan warna yang menyala yang membuat para serangga tertarik dengan warna indah nan merah, namun ketika didekati, kau busuk, iya jika begini maka bau kita saja sudah membuat orang mual, apalagi memiliki, pastilah tak ada yang mau bukan?
Ingin sekali saya mengatakan kepada setiap perempuan untuk menutup aurat, yok TUTUP, agar tak ada yang berkeinginan lain terhadap kita, agar mata lelaki di jalanan itu tak menatap seperti hendak menerkam melihat putihnya dan jenjangnya kaki kita, mereka tak pantas menikmati tubuh kita sejengkalpun dengan memandangi kita dengan pandangan menjijikkan itu, INGATLAH bahwa lelaki manapun yang belum halal bagi kita tak pantas menyentuh tubuh dan kehormatan kita, pun atas nama cinta…
Apakah kita kemudian menjadi sangat khawatir tidak ada yang menyayangi atas nama cinta jika kita menutup aurat? Apakah kita takut tidak akan ada yang menggombali dan merayu dengan bahasa bahasa cinta yang memabukan? sampai kapankah kita membiarkan segala kebohongan ini terus menjerumuskan kita? sampai kapan kita membiarkan cinta cinta yang bertebaran menjelma menjadi berhala?
Iya sampai kapan kita akan membiarkan kenikmatan dunia ini menjadi kawah dosa dosa kita, lumpur kenikmatan ini akan terus menghisap kita masuk hingga kita tak lagi mampu keluar, tak sadarkah kita?
Sungguh kita adalah mutiara bagi keluarga, mutiara yang mereka jaga sejak kecil sampai kita beranjak dewasa, apakah dengan melakukan sex bebas kita membalas semua jerih payah orang tua kita? baiklah orang tua tak mampu membuat kita berhenti keluar dari hangatnya pegangan tangan kekasih kita maka lihatlah ALLAH, bukankah kita percaya ALLAH maha melihat? TUHAN Yang Menciptakan kita, Yang tiada henti-hentinya memberi nikmat pada kita meski kita sering melupakanNYA, tak jarang kita meniadakanNYA tapi ALLAH masih memberi kita nikmat udara, nikmat hidup, nikmat fisik dari tubuh yang indah itu.. Bayangkan, jika ALLAH tidak menyangi kita, ALLAH cabut saja nikmat wajah yang cantik, tapi TIDAK begitu kan? meskipun kita sering kali melupakanNYA, nimatNYA tetap terus mengalir…
Beginikah cara kita membalas semua yang telah ALLAH beri? padahal kita tahu kemanapun wajah memandang disitu ada ALLAH, padalah kita tahu pada saat melakukan maksiat napas yang kita gunakan itu napas milik ALLAH, bagaiamana jika napas terhenti saat kita masih menggelayutkan kepala kita dipundak lelaki yang bukan muhrim kita …. nauzubillahimindzalik.
Duhai perempuan tidak inginkan kita menjadi perempuan yang dirindukan surga? yaitu perempuan yang senantiasa mampu menjaga pandangan, selalu taat kepada ALLAH dan Rasul NYA. Make up- nya adalah basuhan air wudhu. Lipstiknya adalah dzikir kepada Allah. Celak matanya adalah memperbanyak bacaan Al-Quran. Perempuan yang sangat memperhatikan kualitas kata-katanya bernilai bagaikan untaian intan yang penuh makna dan bermutu tinggi. Perempuan yang sadar betul bahwa kemuliaannya bersumber dari kemampuannya menjaga diri (iffah).
Iya, tidak inginkan kita menjadi salah satu perempuan yang akan menjadi penghuni surga, yang bahagianya abadi … disana ada banyak cinta tapi bukan cinta yang gombal
sumber : http://rinduku.wordpress.com