link href="'http://i856.photobucket.com/albums/ab121/freedom9_bucket/LOGOAL-ANSHOR.jpg'">rel="'Shortcut icon'"/>

Seutas Tali …

“Tangan” ALLAH diseutas tali, ini adalah judul buku yang beberapa hari lalu saya beli dari sebuah toko buku kecil, seperti layaknya buku buku penulis amatir seperti saya ini, dimana judul selalu provokatif sementara tulisan sangat biasa biasa saja :) tapi tak mengapa, yang penting judulnya bagus :) pemilihan judul beginipun sudah sebuah prestasi bukan? maka itu saya mengambil judulnya saja, dan isinya biarlah dengan bahasa Rindu :)

Benar, hanya ada satu tali pertolongan yang tak pernah putus, hanya ada satu pintu yang tak pernah tertutup, hanya ada satu tangan yang selalu terbuka, hanya ada satu Dzat yang mampu meluluh lantakan dosa dosa saya, dan hanya ada satu pemberian yang tanpa pamrih meski sering sekali saya kecewakan, seutas tali itu adalah “tangan” ALLAH, iya pertolongan ALLAH…

Iyyaka na’budu waiyyaka nasta’in

“Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan” (QS 1:5)

Iyyaka na’budu waiyyaka nasta’in: kalimat yang akrab di telinga dan lidah saya, tapi sering saya lupakan dalam setiap langkah hidup saya artinya saya baru pandai berucap belum pandai memaknai, begitu kan yah? contoh sederhana setiap kali kebahagiaan saya terusik sedikit saja maka saya sibuk mencari sahabat setia saya atau kekasih saya untuk mendengarkan celoteh saya yang bak burung camar, untuk menanggapi curhat saya yang keluar bak meteor, yang ketika sahabat saya sedang sibuk dengan hidupnya sendiri atau ketika kekasih saya sedang gak pengen dengerin saya maka yang terjadi kemudian adalah saya merasa bahwa mereka meninggalkan saya, bisa dipastikan saya nelangsa dan merasa sendiri :) how stupid I am.

Padahal dalam setiap shalat saya sebut “…. kepada ALLAH lah tempat saya memohon pertolongan” tapi segitu gampangnya saya melupakan pertolongan ALLAH, saya tidak berlari menuju ALLAH yang selalu ada untuk saya, menunggu saya menghampiriNYA, pemilik segala jalan keluar tapi malah sibuk mencari selainNYA yang belum tentu sepenuh hati mau mendengarkan saya, basa basi doang iya :)

Harusnya saya sadar bahwa kemanapun saya berlari mencari pertolongan, sekeras apapun saya menghiba kepada sahabat saya bahkan menangis dihadapan kekasih saya tetap saja pertolongan itu datangnya dari ALLAH, jadi kenapa harus pake perantara dong, mengapa saya tidak berlari ke ALLAH, memohon pertolongan dengan linangan airmata, meruntuhkan segala dosa dosa saya sekaligus diberi jalan keluar, dan sifat sebaliknya yang saya tunjukan adalah pertanda betapa saya tidak percaya dengan ALLAH, munafik deh dibibir berkata lain, lain pula yang dilakukan, nauzubillahimindazlik :(

Begitu gampangnya manusia kadang merasa dirinya paling menderita dan merasa nelangsa sendiri serta putus asa padahal pertolongan ALLAH begitu dekat, ”ah itu kan elu De” hati nurani saya mulai mentertawakan saya nih :) iya ALLAH sangat dekat, lebih dekat dari urat leher saya, nempel di jiwa saya tapi saya tak melihatNYA, tak mencariNYA… hamba macam apa sih saya ini?

Harusnya saya tahu bahwa tidak ada pertolongan tanpa izin ALLAH, bahwa meminta belas kasih kepada selain ALLAH itu mengikis kehormatan diri.

Iya ketika saya menggantungkan hidup saya kepada selain ALLAH kemudian ALLAH murka maka dengan mudahnya ALLAH akan menghinakan saya dihadapan semua tiang gantungan tempat saya gantungkan kebahagian saya tadi, dihinakan dihadapan kekasih saya, dihinakan dihadapan para sahabat saya, karena ALLAH saya duakan dan tidak saya jadikan satu satunya sandaran maka siap siap murka ALLAH… jadi mulai saat ini datanglah kepada ALLAH dalam suka maupun luka, jangan tunggu hingga ALLAH murka lagi dan lagi, sungguh mudah bagi ALLAH untuk menghinakan seorang hamba, hati hati loh.

emang enak dihinakan ALLAH !!

dibuka aib aib kita, duh gak deh!! saya sih gak mau :)

sumber : http://rinduku.wordpress.com

Related Posts with Thumbnails free counters

Lembaga Pendidikan Islam dan Sosial "AL-ANSHOR" © 2011-2015 by Al-Anshor.

TOPO